Membangun Kembali Setelah Perselingkuhan


Membangun Kembali Setelah Perselingkuhan

Perselingkuhan adalah kisah setua waktu. Bentuk pengkhianatan ini menimbulkan kerugian yang signifikan pada hubungan pasangan dan sering muncul sebagai gejala penyakit yang lebih besar: pemutusan hubungan. Namun, terlepas dari prevalensinya, perselingkuhan terus menjadi fenomena yang disalahpahami secara luas.


Urusan dapat dilihat sebagai lampu peringatan yang berkedip di dasbor mobil; itu menunjukkan adanya kebocoran atau masalah yang lebih besar yang perlu diperhatikan. Seperti halnya mobil, dengan menyadari masalah mendasar yang memicu perselingkuhan (dan menerapkan strategi korektif), pasangan dapat mulai membangun kembali hubungan mereka.

Ketika pasangan mulai menarik diri dari satu sama lain (apakah itu secara emosional, seksual, atau keduanya), potensi perselingkuhan meningkat. Dengan stresor alami yang menyertai hubungan apa pun, konflik berulang dapat menjadi ganjalan yang memisahkan pasangan. Dalam upaya untuk menghidupkan kembali hubungan ini, satu mitra dapat beralih ke pihak ketiga.

Haruskah Saya Tinggal atau Haruskah Saya Pergi?

Setelah perselingkuhan, pasangan yang dikhianati mengalami goncangan dunia mereka dan mungkin bertanya-tanya, 'Haruskah saya tinggal atau haruskah saya pergi?' Meskipun pulih dari perselingkuhan menimbulkan banyak rintangan, itu tidak berarti bahwa hubungan pasangan itu hancur.

Kembali ke metafora mobil, perselingkuhan sering menjadi lampu kilat yang mengatakan, 'Tolong, hubungan kita tidak bisa lagi berlanjut seperti ini!' Ketika dihadapkan dengan penemuan perselingkuhan, pasangan perlu menentukan apakah mereka ingin mencari di bawah kap (lihat di mana kebocoran dimulai dan lakukan perbaikan yang diperlukan) atau pilih untuk menyerah.


Dalam membuat keputusan bersama untuk memperbaiki hubungan, langkah pertama yang baik adalah mencari terapi pasangan dan memeriksa di mana retakan berkembang pada fondasi. Retakan ini seringkali merupakan hasil dari pola interaksi yang merusak.

Pola Interaksi

Cara-cara yang digunakan pasangan untuk berinteraksi selama konflik sangat menentukan fungsi hubungan jangka panjang. Menurut Dr. John Glory, Four Horsemen of the Apocalypse dianggap sebagai pepatah perusak kepuasan hubungan dan bisa menjadi lereng licin yang mengarah pada perselingkuhan. Keempat gaya komunikasi negatif tersebut antara lain: kritik , pertahanan diri , penghinaan , dan halangan (yang terjadi ketika salah satu pasangan menutup diri sebagai respons terhadap banjir emosional).


Melalui penelitiannya, Dr. Glory menetapkan bahwa pasangan pengantin baru yang menampilkan Empat Penunggang Kuda rata-rata lebih mungkin untuk bercerai 5,6 tahun setelah pernikahan. Sebaliknya, pasangan yang tidak memiliki konflik yang meningkat tetapi menunjukkan pelepasan emosional bercerai 16,2 tahun setelah pernikahan.

Pasangan yang hadir untuk terapi setelah perselingkuhan sering menampilkan Empat Penunggang Kuda selama diskusi konflik. Terapis Glory Bersertifikat secara khusus dilatih untuk membantu pasangan menemukan cara yang lebih adaptif untuk berkomunikasi selama kejadian ini. Dalam menghadapi Empat Penunggang Kuda, terapis ini membantu klien mempelajari dan menerapkan penangkal pola interaksi yang merusak ini:


  1. Kritik – Awal yang Lembut
  2. Pertahanan – Ambil Tanggung Jawab
  3. Penghinaan – Bangun Budaya Apresiasi
  4. Stonewalling – Menenangkan Diri Fisiologis

Setelah pasangan mempelajari strategi yang diperlukan untuk membantu mereka berkomunikasi secara lebih efektif, mereka dapat memulai proses penyembuhan.

Membangun Kembali Setelah Kiamat

Perselingkuhan adalah peristiwa bencana dalam hubungan pasangan. Untuk pasangan yang dikhianati, respons kejutan awal mungkin termasuk: amarah , kesedihan , nyeri , dan penghinaan . Gejala-gejala ini sangat mirip dengan gangguan stres pasca-trauma dan bahkan dapat bertahan lama setelah perselingkuhan ditemukan. Meskipun demikian, adalah mungkin bagi pasangan untuk membangun kembali dan bergerak maju.

Hubungan tidak ada dalam ruang hampa; oleh karena itu, langkah yang diperlukan untuk membangun kembali setelah perselingkuhan adalah kedua pasangan berkomitmen untuk menjaga hubungan. Untuk melakukannya, pasangan yang dikhianati perlu menentukan apakah mereka dapat memaafkan. Tindakan ini sangat penting untuk fungsi jangka panjang dari hubungan. Dari Empat Penunggang Kuda, Dr. Glory menentukan bahwa menyimpan penghinaan sangat memprediksi ketidakpuasan hubungan dan perceraian akhir.

Maju dari perselingkuhan bukanlah tugas yang mudah,tapi bisa tercapai!Proses ini akan bergantung pada kesediaan pasangan untuk memeriksa cara mereka berinteraksi. Beberapa pertanyaan yang perlu dipertimbangkan meliputi:


  1. Apakah Empat Penunggang Kuda paling umum selama diskusi konflik?
  2. Bisakah pasangan meredakan pertengkaran? Apakah mereka dapat mengakses humor atau main-main?
  3. Apakah pasangan dapat dengan hormat menerima sudut pandang yang berbeda satu sama lain?

Dalam membangun kembali setelah perselingkuhan, Terapis Kemuliaan Bersertifikat bekerja dengan pasangan untuk membantu mereka terlibat dalam diskusi konflik yang lebih sehat, beralih ke satu sama lain, dan meningkatkan penyesuaian emosional. Dengan memperkuat area ini, pasangan secara signifikan meningkatkan peluang mereka untuk kepuasan dan pertumbuhan hubungan jangka panjang.