5 Strategi Menjadi Orang Tua yang Lebih Baik


5 Strategi Menjadi Orang Tua yang Lebih Baik

Di dalamCara Membesarkan Anak yang Cerdas Emosional, Dr. John Glory menjelaskan lima langkah Pelatihan Emosi, yang dapat Anda baca di sini. Dia juga memberikan daftar strategi yang mungkin terbukti membantu ketika – tidak peduli apa yang Anda katakan atau lakukan – Anda sepertinya tidak dapat menyampaikan pesan Anda kepada anak Anda. Mereka didasarkan pada apa yang telah dipelajari Dr. Glory dan rekan-rekannya melalui kelompok orang tua, kerja klinis, dan studi observasional.


1. Abaikan “Agenda Orang Tua” Anda

Meskipun momen emosional dapat menjadi peluang besar untuk empati, ikatan, dan pembinaan, momen tersebut juga dapat menghadirkan tantangan nyata bagi orang tua yang memiliki apa yang disebut Dr. Glory sebagai 'agenda orang tua'. Artinya, tujuan berdasarkan masalah tertentu yang diidentifikasi orang tua sebagai mengganggu kepentingan terbaik anak.

Kami memuji ibu dan ayah yang berbagi nilai-nilai mereka dengan anak-anak mereka. Dr. Glory percaya bahwa pengajaran seperti itu adalah bagian yang sangat penting dari mengasuh anak. Namun, orang tua perlu menyadari bahwa kecuali agenda orang tua dikomunikasikan secara sensitif, mereka dapat menghalangi hubungan orang tua-anak yang dekat. Pertama, agenda orang tua mencegah orang tua mendengarkan anak-anak mereka dengan empati. Hindari pelabelan negatif dengan menghindari kritik global dan abadi terhadap ciri kepribadian anak Anda. Saat mengoreksi anak, fokuslah pada peristiwa tertentu yang terjadi.

2. Berdayakan Anak Anda dengan Memberi Pilihan, Menghargai Keinginan


Anak-anak perlu latihan menimbang pilihan mereka dan menemukan solusi. Mereka perlu melihat apa yang terjadi ketika mereka membuat pilihan berdasarkan sistem nilai keluarga mereka, dan apa yang terjadi ketika mereka memilih untuk mengabaikan standar keluarga. Pelajaran seperti itu terkadang menyakitkan, tetapi dengan Pelatihan Emosi, pelajaran itu juga bisa menjadi kesempatan yang kuat bagi orang tua untuk memberikan bimbingan.

Semakin dini seorang anak belajar untuk mengekspresikan preferensi dan membuat pilihan yang bijaksana, semakin baik. Selain rasa tanggung jawab, memberi anak pilihan membantu mereka membangun harga diri. Lain kali anak Anda mengajukan permintaan kecil – tidak peduli seberapa konyol atau sepele hal itu bagi Anda saat itu – cobalah untuk tidak menganggapnya sebagai pertarungan kehendak. Hasilnya mungkin bermanfaat bagi anak Anda, yang menggunakan interaksi semacam itu untuk mengembangkan rasa diri.


3. Bagikan Mimpi dan Fantasi Anak Anda

Teknik ini adalah cara yang bagus untuk meningkatkan tingkat emosional anak Anda, membuat empati dan pemahaman lebih mudah. Ini sangat membantu ketika anak-anak mengekspresikan keinginan yang berada di luar kemungkinan.


Ingat: Semua keinginan dan emosi dapat diterima. Semua perilaku tidak. Apa pun impian anak Anda, yang penting adalah mereka tahu Anda telah mendengarnya dan Anda pikir keinginan mereka baik-baik saja.

4. Baca Sastra Anak Bersama

Dari bayi hingga remaja, buku anak-anak bisa menjadi cara yang bagus bagi orang tua dan anak-anak untuk belajar tentang emosi. Cerita dapat membantu anak-anak membangun kosakata untuk berbicara tentang perasaan, dan mengilustrasikan berbagai cara orang menangani kemarahan, ketakutan, dan kesedihan mereka.

Buku-buku yang sesuai dengan usia dapat memberikan cara bagi orang tua untuk berbicara tentang mata pelajaran yang mungkin sulit bagi mereka untuk ditangani. Program TV dan film juga dapat menjadi bahan bakar untuk diskusi keluarga, tetapi Dr. Glory merekomendasikan buku karena pembaca dan pendengar dapat berhenti kapan saja untuk mendiskusikan apa yang terjadi dalam cerita. Membaca dengan suara keras juga memberi anak-anak perasaan yang lebih baik bahwa keluarga berpartisipasi dalam mendongeng, sehingga mereka dapat merasakan investasi yang lebih besar dalam narasi.


5. Jangan Mencoba Memaksakan Solusi Anda pada Masalah Anak Anda

Salah satu cara tercepat untuk menyabotase Pelatihan Emosi adalah dengan memberi tahu seorang anak yang sedih atau marah bagaimana Anda akan memecahkan masalah yang dihadapi. Untuk memahami alasannya, coba pikirkan bagaimana dinamika ini biasa terjadi dalam pernikahan. Zach Brittle menulis tentang Memahami Harus Mendahului Nasihat di sini.

Orang tua mungkin merasa frustrasi dengan keengganan anak mereka untuk menerima nasihat yang tidak diminta, terutama mengingat jumlah relatif dari kebijaksanaan dan pengalaman hidup yang harus dibagikan orang tua dengan anak-anak mereka. Tapi itu bukan cara anak-anak belajar. Mengusulkan solusi sebelum Anda berempati dengan anak-anak seperti mencoba membangun kerangka rumah sebelum Anda meletakkan fondasi yang kokoh.