Bagaimana S&M Dapat Memperkuat Hubungan Anda


Bagaimana S&M Dapat Memperkuat Hubungan Anda

Tidak, saya tidak mengacu pada Lima puluh corak abu-abu sadisme dan masokisme. Saya berbicara tentang kombo yang sangat kuat, membangun koneksi: belas kasihan dan kesadaran diri.


Ini kelihatannya seperti apa? Self-compassion memungkinkan Anda untuk mencintai diri sendiri seperti Anda mencintai orang lain. Juga membantu untuk meringankan penderitaan emosional dan fisik Anda. Mindfulness, di sisi lain, berkaitan dengan memperhatikan saat ini - secara emosional dan fisik - tanpa menilai diri sendiri atau orang lain. Ini benar-benar sesederhana itu!

Ambil contoh situasi Stacy dan Peter saat ini (nama diubah untuk anonimitas), pasangan menikah dari praktik pribadi saya. Mereka adalah orang tua bagi Lily, gadis cantik mereka yang berusia satu tahun. Meskipun Stacy dan Peter sangat mencintai satu sama lain dan Lily, mereka berdua bekerja berjam-jam, yang membuat hubungan mereka tegang.

Lelah bekerja sepanjang hari, Stacy berjalan melewati pintu depan dan harus mulai merawat Lily. Peter, di sisi lain, berada di luar kota untuk bekerja hampir setiap hari, membuatnya tidak dapat berbagi sebagian besar perawatan Lily. Akibatnya, Stacy merasa frustrasi dan marah atas kurangnya dukungan yang dirasakan Peter. Setiap kali dia mencoba untuk berbicara dengannya tentang hal itu, Peter menjadi marah. Tidak dapat mengungkapkan perasaannya, ini memicu Stacy untuk berjinjit di sekitarnya, membuatnya merasa terputus dan ditarik.

Dari sudut pandang Peter, Stacy tidak memperhatikan atau menghargai apa yang dia lakukan untuk keluarga. Alih-alih mendiskusikannya, Peter hanya ingin Stacy mengakui apa yang dia lakukan dengan benar dan meminta maaf agar mereka bisa bergerak maju.


Stacy dan Peter masing-masing memiliki perasaan dan kekhawatiran yang sah; Namun, mereka begitu terjebak dalam cerita mereka sendiri, mereka tidak bisa lagi melihat perspektif orang lain. Akibatnya, mereka tidak dapat mengambil langkah mundur dan memiliki belas kasih dan pengertian satu sama lain. Seperti yang dijelaskan Dr. Glory melalui konsepnya tentang Empat Penunggang Kuda dari Apocalypse , merasa dikritik dapat menyebabkan sikap defensif, penghinaan, penghalang, dan akhirnya kematian hubungan.

Jadi, apa yang dapat Anda lakukan jika Anda berada dalam situasi yang mirip dengan Stacy dan Peter? Semuanya kembali ke berlatih sedikit S&M dalam hubungan Anda. Mari kita telusuri tiga langkah yang dapat Anda ambil untuk menumbuhkan rasa welas asih dan perhatian pada diri sendiri.


Langkah 1: Istirahat dan “menenangkan diri”

Seperti yang direkomendasikan Dr. Glory, meluangkan waktu untuk menenangkan diri dan menenangkan diri adalah langkah pertama untuk mengembalikan komunikasi dan hubungan Anda ke jalurnya. Beberapa cara efektif untuk menenangkan diri termasuk meditasi dan pernapasan dalam.


Bernapas dalam-dalam secara tidak langsung merangsang saraf vagus – saraf yang berasal dari batang otak dan mengalir ke seluruh jantung, paru-paru, dan organ dalam. Merangsang saraf vagus melepaskan hormon anti-stres oksitosin ke dalam sistem Anda, sekaligus menghambat hormon stres kortisol. Ini juga mengaktifkan sistem saraf parasimpatis Anda, yang bertanggung jawab untuk menenangkan Anda.

Namun, jika emosi Anda benar-benar membuat Anda kewalahan, lakukan sesuatu yang lebih bersifat fisik seperti berjalan-jalan atau berlari, bekerja keras di kebun Anda, atau membuat tubuh Anda bergerak dengan cara lain.

Langkah 2: Beri label emosi Anda

Setelah Anda tenang, luangkan beberapa menit untuk menyadari dan mengidentifikasi emosi yang Anda rasakan. Catat di mana Anda merasakannya secara fisik di tubuh Anda. Jika mau, Anda dapat mengambil pena dan kertas dan menuliskannya. Memberi label setiap emosi Anda dan mencatat lokasinya akan memungkinkan Anda mengenali apa yang Anda rasakan, membuatnya lebih mudah untuk menerimanya. Mengakui emosi Anda saat dalam keadaan tenang memberi emosi yang sulit ruang untuk berubah dan berubah.


Langkah 3: Kembangkan belas kasih untuk diri sendiri dan orang lain

Kita semua pernah mendengar pepatah lama, 'Anda tidak bisa mencintai orang lain kecuali Anda bisa mencintai diri sendiri terlebih dahulu.' Lebih-lebih lagi, studi menunjukkan bahwa individu yang memiliki self-compassion menunjukkan perilaku hubungan yang lebih positif daripada mereka yang tidak memiliki self-compassion. Manfaat dari welas asih tidak berakhir di situ. Alih-alih merasa terputus dari orang lain ketika ada yang salah, penelitian juga menunjukkan Self-compassion sebenarnya memfasilitasi perasaan terhubung dengan orang lain di masa-masa sulit.

Jadi bagaimana Anda bisa menumbuhkan belas kasih untuk diri sendiri dan orang lain? Mulailah dengan membayangkan apa yang akan Anda katakan kepada sahabat Anda setelah dia disakiti atau ditolak. Apa yang akan Anda sampaikan? Bagaimana Anda akan memperlakukan dia? Kemungkinannya adalah Anda akan bersikap baik, pengertian, dan suportif.

Mulailah menerapkan pola pikir dan bahasa ini pada diri Anda, tidak peduli betapa tidak nyamannya rasanya. Sadarilah bahasa Anda dan perhatikan dialog batin Anda. Jika Anda tidak akan mengatakan pernyataan kritik yang sama kepada seseorang yang sangat Anda sayangi, maka jangan katakan itu kepada diri Anda sendiri!

Mengintegrasikan self-compassion dan mindfulness dalam kehidupan sehari-hari Anda memberi Anda kemampuan untuk mengamati dan bertindak – bukan bereaksi – dan memperhatikan bagaimana Anda merespons orang lain. Mendengarkan dan berbicara dari hati yang penuh kasih akan memberdayakan Anda untuk terhubung kembali dengan diri sendiri, orang lain, dan dunia di sekitar Anda.